Soal
11. Misalkan Anda mempunyai file data
dengan nama “bunga.dat” yang Anda tulis dengan Notepad dan Anda simpan pada
direktori kerja “E:\dataR”. Jelaskan langkah-langkah untuk membaca file
tersebut!
22. Jelaskan juga perbedaan antara fungsi
levels argumen dalam fungsi factor() dan levels() sebagai fungsi yang berdiri
sendiri! Berikan pula contohnya!
33. Tunjukkan output matriks data runtun
waktu yang dibangun dengan fungsi ts() berikut. a. >-ts(1:5,start=2005) b.
>-ts(1:40,frequency=6,start=c(2010,4))!
44. Buatlah matriks satu dimensi x, y,
dan z. Matriks x beranggotakan bilangan bulat dari 9 hingga 20. Matriks y
beranggotakan bilangan bulat dari 9 hingga 12. Matriks z beranggotakan bilangan
bulat dari 1 hingga 4. Tampilkan elemen obyek x dengan perintah x[y] dan x[z].
Apa yang terjadi ? Jelaskan!
1. Langkah-langkah yang dilakukan untuk
membaca file
a. >getwd()
untuk mengetahui
direktori kerja yang sedang dipakai
[1] “C: / Program Files/R/rw2012
Hasil dari perintah a
b. >setwd (“E:\dataR”)
Pindah ke direktori
kerja “E:\dataR”
c. >dir()
Untuk melihat isi
direktori kerja
[1] “bunga.dat”
Hasil dari perintah b
dan c
d. >dataaam <-read.table(“bunga.dat”)
untuk membaca isi
bunga.dat dan menyimpannya dalam farme data yang diberi nama dataaam
e. >dataaam
untuk menampilkan isi
frame data dataaam
2. Perbedaan fungsi Lavels sebagai argument
dalam factor () digunakan untuk menentukan level maksimum faktor (default),
fungsi lavels () juga dapat digunakan sebagai fungsi yang berdiri sendiri.
Contoh fungsi lavels sebagai argument dalam factor ()
> a <-factor (1:5)
> a
[1] 1 2 3 4 5
Levels: 1 2 3 4 5
> b <- factor (1:5, levels=1:5)
> b
[1] 1 2 3 4 5
Levels: 1 2 3 4 5ungsi lavel sebagai argument dalam factor ()
Contoh fungsi lavels()
yang berdiri sendiri
> a <- factor (c(1,3), level= (3:6))
> a
[1] <NA> 3
Levels: 3 4 5 6
> levels (a)
[1]
"3" "4" "5" "6"
3. a. >
ts (1:5, start=2005)
Time Series:
Start = 2005
End = 2009
Frequency = 1
[1] 1 2 3 4 5
b. > ts(1:40,frequency=6,start=c(2010,4))
Time Series:
Start = c(2010, 4)
End = c(2017, 1)
Frequency = 6
[1] 1
2 3 4 5 6
7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
24 25
[26]
26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
4. > x <- 9:20
> q()
> x <- 9:20
> y <- 9:12
> z <- 1:4
> x[y]
[1] 17 18 19 20
> x[z]
[1] 9 10 11 12
Perintah x[y] dan x[z] digunakan sebagai indeks dari matriks
yang akan ditampilkan.
No comments:
Post a Comment